Biografi Carl Friedrich Gauss
Johann Carl Friedrich Gauss dilahirkan pada tanggal 30 April 1777 di kota Brunswick, Jerman. Ibunya bernama Dorothea Benze dan ayahnya bernama Gebhard Dietrich Gauss.
Ibu Gauss dikenal cerdas, tetapi ia buta huruf. Ayah Gauss memenuhi kebutuhan keluarganya dengan cara apa pun baik itu bekerja pada waktu yang berbeda sebagai asisten penjual, tukang daging, tukang batu, tukang kebun, dan bendahara untuk perusahaan asuransi lokal.
Masa Kecil
Sejak awal, Carl Friedrich Gauss menunjukkan bakat luar biasa dalam bidang matematika khusunya angka-angka. Ia bisa menghitung sebelum dia belajar berbicara. Pada tahun 1782, Saat Carl Friedrich Gauss berusia tujuh tahun, ia mulai di Sekolah St. Katherine. Terdapat kisah-kisah lucu saat ia bersekolah
dimana dia membuat bingung gurunya dengan menghitung lebih cepat daripada yang bisa dilakukan oleh gurunya yang bernama Büttner. Meskipun Carl Friedrich Gauss berasal dari keluarga petani sederhana, Gurunya Büttner mengakui bahwa suatu hari anak itu bisa menjadi seorang profesor di universitas yang hebat jika seseorang memberinya kesempatan untuk belajar lebih.
Dalam biografi Carl Friedrich Gauss diketahui bahwa pada tahun 1788, di usia 11 tahun, ia mulai bersekolah tata bahasa di Martino-Katharineum, di mana ia sangat cerdas dalam hal Matematika, Bahasa Yunani Kuno, Latin, dan Modern.
Pada tahun 1792, saat Carl Friedrich Gauss berusia 15 tahun, ia masuk ke Caroline College. Pada saat dia berusia 18 tahun, dia telah menyelesaikan gelarnya dalam bidang matematika.
Carl Friedrich Gauss sangat bersemangat tentang perkembangan ilmu pengetahuan yang dibuat oleh Isaac Newton, Leonhard Euler, dan Joseph-Louis Lagrange. Namun Pahlawan Carl Friedrich Gauss adalah Archimedes.
Menemukan Teori Bilangan dan Konstruksi Heptadecagon
Dengan penemuan konstruksi heptadecagon ini, Gauss menyadari bahwa tempatnya dalam sejarah sebagai seorang matematikawan akan dikenang.
Carl Friedrich Gauss menyimpan buku harian penemuannya, dimulai dengan heptadecagon. Dalam buku harian itu, terdapat 146 penemuan, namun hilang selama lebih dari 40 tahun setelah kematiannya. Di zamannya sebagai mahasiswa, Gauss membuat banyak membuat penemuan penting misalnya teori bilangan.
Duke of Brunswick terus mendanai karya Gauss, jadi ia bebas untuk menyelidiki bidang apa pun yang menarik baginya. Pada tahun 1801, Saat Carl Friedrich Gauss berusia 24 tahun, ia menerbitkan salah satu karya terbesar dalam sejarah matematika yakni Disquisitiones Arithmeticae. Dia memilih untuk menulis buku dalam bahasa Latin klasik yang sempurna. Carl Friedrich Gauss menulis sebagian besar buku itu dalam waktu tiga tahun sebelum diterbitkan. Di dalamnya ia mencatat bukti formal dari banyak penemuan sebelumnya.
Disquisitiones Arithmeticae merupakan buku yang menyatukan helai yang terpisah dari sebuah teori bilangan. Di sinilah teori bilangan modern dimulai. Carl Friedrich Gauss mendokumentasikan terobosan signifikan, seperti hukum timbal balik kuadrat, perumusan aritmatika modular modern, dan kesesuaian gagasan yang mendukung pendekatan terpadu untuk teori bilangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar