Model Pembelajaran Konvensional
Model pembelajaran konvensional adalah salah satu
model pembelajaran yang dimana secara
lisan atau penjelasan langsung kepada siswa. Model ini juga sering disebut sebagai
model pembelajaran tradisional. Pembelajaran dengan model ini diiringi dengan penjelasan serta pembagian
tugas dan latihan, dimana siswa lebih
banyak mendengarkan penjelasan dari guru di depan kelas dan mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru. Model pembelajaran konvensional mempunyai ciri-ciri
yaitu pembelajaran berpusat pada guru, terjadi
pembelajaran yang pasif atau bersifat satu arah, dan jumlah siswanya juga relatif banyak.
Adapun sintaks pembelajaran konvensional
adalah sebagai berikut :
1)
Menyampaikan tujuan.
Guru
menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut.
2)
Menyajikan informasi.
Guru
menyajikan informasi kepada siswa secara tahap demi tahap dengan metode ceramah.
3)
Mengecek pemahaman dan memberikan
umpan balik.
Guru
mengecek keberhasilan siswa dan memberikan umpa balik.
4)
Memberikan kesempatan latihan
lanjutan.
Guru
memberikan tugas tambahan untuk dikerjakan di rumah.
Kelebihan
dan kekurangan dari pembelajaran konvensional menurut Sanjaya (2010: 148) antara lain :
1.
Kelebihan
a.
Dapat
menampung kelas besar dan setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan penjelasan guru.
b.
Kemampuan
masing-masing siswa kurang mendapatkan perhatian, sehingga isi dari silabus
dapat mudah diselesaikan.
c.
Bahan
pelajaran dapat diberikan secara urut sesuai kurikulum.
2.
Kekurangan
a.
Materi
yang dapat dikuasai siswa terbatas pada apa yang dikuasai guru.
b.
Sangat
sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum.
c.
Membosankan
bagi peserta.
d.
Kurang
merangsang kreativitas dan sulit mengetahui apakah siswa mengerti atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar