Kerja Rodi
Zaman Penjajahan Belanda
Di
Eropa sedang dalam suasana Perang Koalisi satu (1792-1797). Belandapun kalah
sehingga membuat rajanya, Willem V, meminta perlindungan dari Inggris. Napoleon
Bonaparte, pemimpin Prancis kemudian menempatkan Louis Napoleon untuk memimpin
Belanda. Kerja Rodi memiliki arti kerja tanpa
upah, tanpa istirahat demi membangun sebuah benteng dan jalan raya, tanpa
membantah apa yang telah diperintahkan oleh tentara Belanda, dan menuruti apa
yang diperintahkannya. Setelah lebih kurang 200 tahun berkuasa, akhirnya VOC
(Kompeni) mengalami kemunduran dan kebangkrutan. Hal ini disebabkan banyak
biaya perang yang dikeluarkan untuk mengatasi perlawanan penduduk, terjadinya
korupsi di antara pegawai-pegawainya, dan timbulnya persaingan dengan
kongsi-kongsi dagang yang lain. Faktorfaktor itulah, akhirnya pada tanggal 31
Desember 1799, secara resmi VOC dibubarkan. Kekuasaan VOC kemudian diambil alih
oleh pemerintah Hindia Belanda.Hal ini secara tidak langsung memengaruhi koloni
Belanda di Indonesia. Perubahan politik yang terjadi di Belanda, merupakan
pengaruh revolusi yang dikendalikan oleh Prancis. Dalam revolusi tersebut,
kekuasaan raja Willem V runtuh, dan berdirilah Republik Bataaf. Tidak lama
kemudian Republik Bataaf juga dibubarkan dan Belanda dijadikan kerajaan di
bawah pengaruh Prancis, sebagai rajanya adalah Louis Napoleon.
Pada tanggal 1 Januari 1808 Louis
Napoleon kemudian mengirim Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal
dengan tugas utama mempertahankan pulauJawa dari ancaman Inggris. Juga diberi
tugas mengatur pemerintahan di Indonesia. Pada tanggal 15 Januari 1808 Daendels
menerima kekuasaan dari Gubernur Jenderal Weise. Daendels dibebani tugas
mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, karena Inggis telah menguasai
daerah kekuasaan VOC di Sumatra, Ambon, dan Banda.
Sebagai gubernur jenderal,
langkah-langkah yang ditempuh Daendels, antara lain: Meningkatkan jumlah
tentara dengan jalan mengambil dari berbagai suku bangsa di Indonesia.
Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya. Membangun pangkalan armada
di Anyer dan Ujung Kulon. Membangun jalan raya dari Anyer hingga Panarukan,
sepanjang ± 1.100 km. Membangun benteng-benteng pertahanan. Dalam rangka
mewujudkan langkah-langkah tersebut Daendels menerapkan sistem kerja paksa
(rodi). Selain menerapkan kerja paksa Daendels melakukan berbagai usaha untuk
mengumpulkan dana dalam menghadapi Inggris. Langkah tersebut antara lain:
Mengadakan penyerahan hasil bumi (contingenten). Memaksa rakyat-rakyat menjual
hasil buminya kepada pemerintah Belanda dengan harga murah (verplichte
leverantie). Melaksanakan (Preanger Stelsel), yaitu kewajiban yang dibebankan
kepada rakyat Priangan untuk menanam kopi. Menjual tanah-tanah negara kepada
pihak swasta asing seperti kepada Han Ti Ko seorang pengusaha Cina. Kebijakan
yang diambil Daendels sangat berkaitan dengan tugas utamanya yaitu untuk
mempertahankan Pulau Jawa dari serangan pasukan Inggris. Berikut ini kebijakan-kebijakan
yang diberlakukan Daendels terhadap kehidupan rakyat. Semua pegawai pemerintah
menerima gaji tetap dan mereka dilarang melakukan kegiatan perdagangan.
Melarang penyewaan desa, kecuali untuk memproduksi gula, garam, dan sarang
burung. Menerapkan sistem kerja paksa (rodi) dan membangun ketentaraan dengan
melatih orangorang pribumi. Membangun pelabuhan- pelabuhan dan membuat kapal
perang berukuran kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar